Analisis Butir Soal dengan ITEMAN
Posted : Sabtu, 20 Juni 2015 | 10:21 WIB | By : MARLINA LAPALUTU, S.Kom
Pendidikan adalah investasi masa depan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan keterlibatan elemen Pemerintah dan masyarakat. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam rambu-rambu tentang standar pendidikan nasional, salah satunya adalah standar penilaian pendidikan. Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
Peran penting penilaian untuk guru adalah penilaian dapat dijadikan acuan dalam mencapai tujuan pembelajaran sekaligus dapat memberikan masukan tentang kondisi peserta didik sedangkan untuk siswa penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru harus mengembangkan suatu perangkat penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur ketuntasan hasil belajar peserta didik. Dalam mengembangkan perangkat penilaian tentunya mengacu pada kurikulum yang digunakan di sekolah dan silabus mata pelajaran sehingga dapat menghasilkan kisi-kisi dari sebuah tes.
Ada dua macam tes yakni tes hasil belajar dan psikotes. THB (tes hasil belajar) digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan/keterampilan yang telah dipelajari diwaktu yang lalu. Psikotes (tes psikologis) digunakan untuk mengetahui potensi individu yang dapat dikembangkan /diwujudkan pada masa yang akan datang. Khusus pada THB, ada dua bentuk soal yakni tes bentuk uraian dan tes bentuk pilihan ganda. Tes hendaknya disusun sesuai dengan prosedur dan prinsip penyusunan tes. Setelah digunakan, perlu diketahui apakah tes itu cukup obyektif dan efektif atau tergolong buruk. Tes yang baik dapat digunakan berulang-ulang dengan sedikit perubahan. Sebaliknya tes yang buruk hendaknya dibuang bahkan kalau terlalu buruk sebaiknya tidak digunakan untuk memberi nilai kepada peserta didik.
Suatu instrument baik berupa tes atau non tes harus dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dan hasilnya harus konsisten . Hal ini berkaitan dengan validitas dan reliabilitas. Menurut Syaifuddin Azwar (2015) validitas adalah pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes sebagai instrument ukur. Konsep validitas mengacu pada kelayakan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan inferensi tertentu yang dapat dibuat berdasarkan skor hasil tes yang bersangkutan. Sedangkan reliabilitas adalah konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya.
Selain validitas dan reliabilitas, yang perlu diperhatikan dengan serius adalah analisis butir soal dari sebuah tes. Menurut Thorndike dan Hagen (1977) analisis terhadap soal-soal tes yang telah dijawab oleh peserta didik memiliki dua tujuan : (1) jawaban soal-soal itu merupakan informasi diagnostic untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya serta selanjutnya untuk membimbing ke arah cara belajar yang lebih baik, (2) jawaban terhadap soal-soal terpisah dan perbaikan soal-soal yang didasarkan atas jawaban-jawaban itu merupakan langkah awal bagi penyiapan tes-tes yang lebih baik untuk tahun berikutnya.
Tujuan dari analisis butir soal adalah untuk mengetahui butir soal mana yang baik dan butir soal mana yang kurang baik selanjutnya mencari sebab-sebab mengapa butir soal tersebut kurang baik. Menurut Silverius (1991) baik buruknya butir soal ditetapkan dengan melihat taraf kesukarannya, fungsi steam (pokok soal), fungsi distractor (pengecoh), serta penyebaran jawaban pada pengecoh dalam total kelompok. Menurut Purwanto (1994) dengan membuat analisis soal, sedikitnya guru dapat mengetahui tiga hal penting yang dapat diperoleh dari tiap soal. Pertama, sampai dimana tingkat atau taraf kesukaran soal. Kedua, apakah soal tersebut mempunyai daya pembeda (discriminating power) sehingga dapat membedakan kelompok siswa yang pandai dan kelompok siswa yang kurang pandai. Ketiga, apakah semua alternative jawaban (option) menarik jawaban-jawaban, ataukah ada yang demikian tidak menarik sehingga tidak perlu dimasukan kedalam soal.
Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa selama ini kegiatan pengembangan instrument dalam bentuk tes pilihan ganda yang sesuai dengan kaidah dan aturan belum dilakukan dengan baik. Demikian juga dengan kegiatan analisis butir soal masih sangat jarang dilakukan oleh guru terutama pada tes ulangan harian. Sebagian besar guru dalam memberikan tes ulangan harian kepada peserta didik dalam bentuk tes essay/uraian karena gampang dibuat soalnya dan tidak membutuhkan waktu lama. Berbeda dengan tes bentuk pilihan ganda yang butuh waktu lama untuk membuatnya karena dalam membuat tes bentuk ini perlu memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan penyusunan tes.
Analisis terhadap butir soal tes yang telah dijawab oleh peserta didik harus dilakukan oleh guru. Guru dapat menggunakan sebuah software Item and Test Analysis (ITEMAN). ITEMAN merupakan sebuah software yang dibuat khusus untuk analisis butir soal dan tes. Hasil analisis dari ITEMAN meliputi : tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda soal, statistic sebaran jawaban, reliabilitas tes, kesalahan pengukuran, dan distribusi skor serta skor setiap peserta tes.
Category : Pendidikan | 5008 hits

![]() @ Dubdini : Jumat, 18 Desember 2020 | 00:08 WIB | Kontak : innosus@margel.xyz
@ how to buy cialis : Jumat, 28 Agustus 2020 | 05:03 WIB | Kontak : Roganonee@anmail.xyz
@ generic cialis no prescription : Kamis, 23 Juli 2020 | 16:55 WIB | Kontak : zorapaphy@aqmail.xyz
@ п»їcialis : Jumat, 10 Juli 2020 | 22:09 WIB | Kontak : zorapaphy@aqmail.xyz
@ liainee : Sabtu, 20 Juni 2020 | 06:07 WIB | Kontak : liainee@aqmail.xyz
@ Veronique : Selasa, 23 Januari 2018 | 09:26 WIB | Kontak : veroniquemathew@yahoo.de
@ GeorgeSnach : Sabtu, 13 Januari 2018 | 13:00 WIB | Kontak : gre5y467@gmail.com
@ Art : Kamis, 4 Januari 2018 | 17:41 WIB | Kontak : artpotter@yahoo.com
@ Ronaldlels : Selasa, 27 Sepember 2016 | 04:46 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Selasa, 27 Sepember 2016 | 04:14 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Sabtu, 24 Sepember 2016 | 11:45 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Selasa, 20 Sepember 2016 | 08:18 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Selasa, 20 Sepember 2016 | 04:27 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Minggu, 18 Sepember 2016 | 15:41 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Ronaldlels : Senin, 12 Sepember 2016 | 11:52 WIB | Kontak : zanderrpaf@hotmail.com
@ Paket Outbound Malang : Senin, 30 Mei 2016 | 14:00 WIB | Kontak : 1stoutbound@gmail.com
@ uduyifesoyi : Rabu, 24 Februari 2016 | 20:54 WIB | Kontak : acoxuxomi@asdfasdfmail.net
@ ixiqicoisej : Rabu, 24 Februari 2016 | 20:39 WIB | Kontak : edenuvee@asdfasdfmail.net
@ icifoxov : Rabu, 24 Februari 2016 | 09:16 WIB | Kontak : asaealoe@apoimail.com
@ ahedlixg : Rabu, 24 Februari 2016 | 09:01 WIB | Kontak : igopez@apoimail.com
@ aotiwojop : Rabu, 24 Februari 2016 | 08:59 WIB | Kontak : upioqedi@rtotlmail.net
@ usubola : Rabu, 24 Februari 2016 | 08:47 WIB | Kontak : ofaqepp@fghmail.net
@ obatnholinoi : Rabu, 24 Februari 2016 | 08:45 WIB | Kontak : oguxuvili@rtotlmail.net
@ uveijemikoreu : Rabu, 24 Februari 2016 | 08:32 WIB | Kontak : utotuse@fghmail.net
* Silahkan berikan komentar anda seputar artikel yang kami sajikan di atas. |